
Diulas oleh Brian St. Pierre, MS, RD
Kita semua membuat ribuan keputusan setiap hari, besar dan kecil.
Apa yang harus dimakan untuk sarapan. Apakah akan berolahraga atau tidak—atau kapan. Proyek mana yang harus ditangani terlebih dahulu di tempat kerja. Lebih banyak kopi atau tidak.
Setelah beberapa saat, wajar jika kelelahan dalam mengambil keputusan mulai muncul.
Kelelahan dalam mengambil keputusan dapat terjadi pada siapa saja—tetapi hal ini sangat mengganggu ketika Anda mencoba mengubah kebiasaan lama dan membuat pilihan baru (yang lebih sehat), namun Anda kehilangan tenaga pada pukul 10 pagi.
Mari kita lihat lebih dekat apa itu kelelahan pengambilan keputusan, apa penyebabnya, dan bagaimana cara menghilangkannya sehingga Anda dapat terus membuat pilihan yang baik dan disengaja.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan kelelahan pengambilan keputusan?
Kelelahan pengambilan keputusan mengacu pada memburuknya kualitas keputusan yang diambil setelah periode pengambilan keputusan yang berkepanjangan. Kelelahan dalam mengambil keputusan juga bisa terjadi ketika dihadapkan pada banyaknya pilihan.
Saat berupaya mencapai tujuan kesehatan, kelelahan mental akibat pengambilan keputusan yang terus-menerus dapat menghambat kemampuan Anda untuk membuat pilihan positif, terutama di bidang seperti olahraga dan nutrisi. Evaluasi terus-menerus terhadap jadwal olahraga, pilihan makanan, dan aspek lain dari gaya hidup dan rutinitas Anda dapat menyebabkan kelelahan dalam mengambil keputusan.
Tanda-tanda kelelahan mengambil keputusan
Kelelahan dalam mengambil keputusan dapat terwujud dalam beberapa cara. Ini mungkin berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, atau lebih lama.
Berikut enam tanda umum yang mungkin Anda alami.
Tanda #1: Penundaan dan penghindaran keputusan
Salah satu tanda utama kelelahan pengambilan keputusan adalah penundaan dan kecenderungan untuk menghindari pengambilan keputusan. Ketika kelelahan pengambilan keputusan mulai terjadi, Anda mungkin merasa semakin sulit untuk memulai atau menyelesaikan proses pengambilan keputusan, sehingga menyebabkan penundaan dan kurangnya tindakan.
Tanda #2: Impulsif
Di sisi lain, kelelahan dalam mengambil keputusan juga bisa bermanifestasi sebagai impulsif. Dalam upaya mempercepat pengambilan keputusan dan mengurangi ketegangan mental, Anda mungkin mengambil pilihan impulsif, sehingga meningkatkan kemungkinan mengambil tindakan yang kurang bijaksana.
Tanda #3: Kelelahan
Kelelahan dalam mengambil keputusan sering kali menyebabkan kelelahan mental. Anda mungkin merasa lelah dan terkuras secara mental, yang dapat memengaruhi fungsi kognitif dan tingkat energi Anda secara keseluruhan.
Tanda #4: Kabut otak
Gejala umum dari kelelahan pengambilan keputusan adalah sensasi “kabut otak”. Kekeruhan mental ini dapat menghambat kejernihan pikiran, sehingga menyulitkan individu untuk fokus, mengolah informasi, dan mengambil pilihan yang bijak.
Tanda #5: Kewalahan
Ketika kelelahan pengambilan keputusan menumpuk, individu mungkin menjadi mudah kewalahan bahkan oleh pilihan-pilihan kecil. Tugas-tugas yang biasanya dapat dikelola mungkin tampak menakutkan, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan tingkat stres.
Tanda #6: Mudah tersinggung
Kelelahan dalam mengambil keputusan dapat menyebabkan peningkatan iritabilitas dan kepekaan emosional. Ketegangan mental akibat pengambilan keputusan yang terus-menerus dapat memengaruhi kesabaran dan toleransi seseorang, sehingga menghasilkan respons emosional yang reaktif.
Apa yang menyebabkan kelelahan pengambilan keputusan?
Kombinasi berbagai faktor dapat menyebabkan kelelahan pengambilan keputusan.
Penyebab #1: Anda selalu mengambil keputusan.
Ketika Anda mendapati diri Anda terus-menerus membuat banyak keputusan sepanjang hari, mulai dari memilih apa yang akan dikenakan hingga memutuskan tugas yang berhubungan dengan pekerjaan, Anda mungkin rentan terhadap kelelahan dalam mengambil keputusan.
Efek kumulatif dari pilihan sehari-hari ini dapat membebani sumber daya kognitif Anda, sehingga membuat keputusan selanjutnya menjadi lebih menantang.
Penyebab #2: Anda membuat banyak keputusan yang berdampak pada orang lain.
Keputusan yang mempunyai dampak signifikan terhadap orang lain dapat menyebabkan kelelahan pengambilan keputusan.
Ketika pilihan Anda membawa beban dan mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda, beban mentalnya semakin besar. Menyeimbangkan tanggung jawab pribadi dan profesional yang memengaruhi orang lain dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan stres terkait pengambilan keputusan.
Penyebab #3: Anda membuat keputusan yang penuh tekanan atau rumit.
Terlibat dalam pengambilan keputusan yang sangat menegangkan atau rumit dapat mempercepat timbulnya kelelahan pengambilan keputusan.
Mengevaluasi skenario yang rumit, terutama di bawah tekanan, menuntut lebih banyak sumber daya kognitif, sehingga mempercepat kelelahan mental. Keputusan berisiko tinggi memperbesar dampak buruk pada energi mental Anda, membuat pilihan selanjutnya menjadi lebih membebani.
Penyebab #4: Anda sedang mengalami situasi kehidupan yang sulit atau tidak menentu.
Situasi kehidupan yang ditandai dengan kesulitan atau ketidakpastian dapat memperburuk kelelahan pengambilan keputusan.
Mengatasi tantangan yang sangat menegangkan, baik pribadi maupun profesional, menghabiskan banyak energi mental. Menavigasi melalui ketidakpastian meningkatkan stres terkait pengambilan keputusan, meningkatkan dampak kelelahan pengambilan keputusan.
Bagaimana hubungan kelelahan pengambilan keputusan dengan kesehatan dan kebugaran Anda?
Keputusan terkait diet, olahraga, dan manajemen kesehatan secara keseluruhan bisa jadi sangat membingungkan.
Mengevaluasi pilihan makanan, rutinitas olahraga, dan keputusan terkait kesehatan secara terus-menerus dapat menantang sumber daya kognitif, sehingga memperburuk kelelahan pengambilan keputusan.
Lebih lanjut, ketika mengalami kelelahan dalam mengambil keputusan, kemampuan Anda untuk membuat keputusan kesehatan yang bijaksana dan proaktif berkurang. Kelelahan dapat menyebabkan pilihan impulsif, seperti makan impulsif atau melewatkan olahraga, sehingga memengaruhi kemajuan Anda dalam mencapai tujuan.
Bagaimana mengatasi kelelahan pengambilan keputusan
Mengatasi kelelahan dalam mengambil keputusan mungkin tidak terjadi secara instan, namun dengan mengikuti tips berikut, Anda dapat mengurangi dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan Anda secara signifikan.
Yang diperlukan hanyalah perencanaan yang matang dan pembelajaran untuk melepaskan.
Strategi #1: Hilangkan pilihan dalam bidang kehidupan Anda jika Anda bisa.
Penyederhanaan keputusan sehari-hari yang disengaja tidak hanya menyederhanakan hidup Anda tetapi juga meningkatkan kapasitas kognitif Anda untuk pilihan yang lebih bermakna dan berdampak.
Salah satu pendekatannya adalah dengan menetapkan rutinitas untuk menetapkan beberapa aspek kehidupan sehari-hari Anda—tidak perlu mengambil keputusan. Penataan yang disengaja ini (seperti menentukan hari/jam berapa Anda melakukan latihan) berfungsi untuk mengurangi kebutuhan pengambilan keputusan di bidang-bidang ini.
Penerapan rutinitas juga memberikan kerangka psikologis yang mengubah keputusan berulang menjadi tindakan otomatis. Misalnya, menerapkan ritual persiapan makan mingguan secara teratur.
Tentu saja, strategi ini sangat bermanfaat untuk aktivitas yang berulang, di mana pilihan yang telah ditentukan sebelumnya dapat diterapkan secara konsisten. Tindakan menghilangkan pilihan dengan sengaja ini dapat mengembalikan Anda rasa kendali dan prediktabilitas dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi #2: Delegasikan semampu Anda.
Baik di tempat kerja atau di rumah, mendelegasikan keputusan kepada orang lain tidak hanya meringankan beban kognitif (dan praktis) Anda tetapi juga mendorong kolaborasi.
Mendistribusikan tugas di tempat kerja menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama—dan tentu saja meringankan beban kerja Anda. Dengan melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan, Anda tidak hanya mendapatkan manfaat dari beragam perspektif namun juga memberdayakan orang lain untuk menyumbangkan keahlian mereka.
Demikian pula, dalam keluarga atau rumah tangga, pendelegasian tanggung jawab tidak hanya membagi beban kognitif tetapi juga mendorong lingkungan yang lebih mendukung. Praktik ini memungkinkan setiap anggota keluarga untuk menyumbangkan kekuatan unik mereka, menciptakan distribusi tanggung jawab pengambilan keputusan yang lebih seimbang.
Strategi #4: Prioritaskan aktivitas relaksasi.
Aktivitas relaksasi sangat efektif dalam melawan efek kelelahan pengambilan keputusan.
Tidur berkualitas meremajakan fungsi kognitif dan mengisi kembali energi mental. Ketika Anda cukup istirahat, Anda lebih siap menghadapi tantangan pengambilan keputusan.
Selain tidur, cobalah melakukan latihan mindfulness, seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam.
Olahraga juga tidak hanya meningkatkan kualitas tidur tetapi juga melepaskan endorfin, yang meningkatkan suasana hati dan meningkatkan fungsi kognitif.
Strategi #5: Kelola stres dan praktikkan perawatan diri.
Stres dan kelelahan dalam mengambil keputusan saling berhubungan, jadi belajar mengelola stres akan membantu meringankan gejala stres.
Banyak teknik relaksasi yang kami sebutkan sebelumnya juga merupakan taktik manajemen stres yang bagus.
Cobalah membangun rutinitas perawatan diri yang konsisten, seperti membaca, mandi air hangat, atau menghabiskan waktu berkualitas bersama orang-orang terkasih. Aktivitas ini dapat memberikan istirahat mental dan berkontribusi pada pola pikir positif, yang pada gilirannya membantu mencegah dan mengurangi kelelahan dalam mengambil keputusan.
Strategi #6: Bekerjalah dengan seorang Pembina.
Dengan menyewa seorang Pembina, Anda secara efektif mendelegasikan keputusan tertentu kepada seorang ahli.
Dengan memanfaatkan pengetahuan mereka, Anda tidak hanya menyederhanakan pengambilan keputusan tetapi juga mendapatkan wawasan dan dukungan berharga dalam perjalanan Anda menuju kesehatan optimal.
Seorang pelatih kesehatan memberikan panduan tentang kebugaran, nutrisi, tidur, stres, dan pemulihan, serta dapat merancang rencana yang disesuaikan untuk membantu Anda meningkatkan masing-masing bidang ini.
Selain itu, pelatih kesehatan membantu dalam menetapkan rutinitas, berkontribusi pada penghapusan keputusan yang tidak perlu dari kehidupan sehari-hari Anda.
Bekerja dengan seorang Pembina menawarkan dukungan yang dipersonalisasi, membantu Anda mengarahkan keputusan terkait kesehatan sekaligus meningkatkan akuntabilitas dan motivasi.
Kami di sini untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda
Di Precision Nutrition, pelatih kami adalah pakar bersertifikat yang dapat membantu Anda membuat keputusan positif untuk meningkatkan kehidupan Anda. Kelelahan dalam mengambil keputusan berakhir pada kami, karena setiap klien menerima rencana yang dipersonalisasi dan disesuaikan yang dirancang agar sesuai dengan preferensi, gaya hidup, dan tujuan pribadi mereka.
Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana para pelatih di Precision Nutrition dapat membantu Anda belajar menjalani kehidupan yang lebih sehat dan seimbang yang layak Anda dapatkan.